Senin, 13 Agustus 2012

Kisah Mengharukan Kesetiaan Seekor Anjing Pada Induknya

Kisah ini mengajarkan kita bagaimana kita harus berbakti kepada orang tua dalam kondisi apapun. Seekor anjing saja bisa melakukannya. " Seni ", adalah seekor anjing yang sudah 14 tahun lamanya dengan setia menjaga dan menyambut para sahabat datang ke Wihara Ekayana Arama , Jakarta. Sedangkan "Sena" merupakan anak dari Seni yang senantiasa melanjutkan kesetiaan sang bunda.




Seni (induk)
Sena (anak)


Satu hari sebelum mati, Seni masih bisa berjalan mengitari halaman Wihara



Suatu hari Seni sakit, tubuhnya lemas dan untuk berdiri di lantai yang licin saja tidak mampu. Tetapi ia masih tetap setia berjaga di depan pintu Wihara.



Sebelum Seni di bawa ke dokter hewan, tubuhnya di bersihkan dulu.



Seni diinfus sesaat setelah dibawa ke dokter, dijaga oleh Sena sang anak.


Sena dengan setia menjaga dan menunggu sang mama yang sedang berjuang

Seni terlihat begitu lelah dan tidak memiliki tenaga untuk berdiri



Melihat kondisi seni yang cukup serius seni kembali dibawa ke clinic khusus hewan untuk dirawat lebih insentif oleh tim dokter.


pukul 19.05 wib, seni menghembuskan nafasnya yang terakhir dan ribuan orang yang mengenal nya akan kehilangan seorang sahabat setia



seni telah terbebas dari penderitaan setelah satu hari dirawat di clinic hewan


 

Seni setelah di bersihkan di tutup kain putih




Selamat jalan seni



Sesaat sebelum seni, dibawa ke kremasi, sena tetap berjaga di samping sang bunda



 Sena, memberikan penghormatan yang terakhir kepada sang induk sebelum diperabukan



seni siap dimasukan kedalam oven untuk diperabukan


Seni akan di bakar untuk di perabukan.
 


Menuju Alam Bahagia


Tempat Perabuan Seni.
Guci abu seni kembali ke wihara ekayana arama

Anak yg berbakti

Para sahabat sedang mengunjungi guci abu seni, sena tetap menanti dengan sabar

Seni diantar oleh para sahabat dan Y.A.B. Aryamaitri Mahasthavira. Juga ikut mengantar seni yang selama lebih dari 14 tahun ini telah menemani beliau

Seni ditempatkan di gerbang halaman Wihara Ekayana Arama.


Sena, mengantarkan induknya memberikan penghormatan


Bergantian, memberikan penghormatan dan menutup tempat peristirahatan seni yang terakhir
.


Tempat persemayaman terakhir seni, disebelah gerbang Wihara Ekayana Arama


Setelah upacara peletakan abu, seni akan terus dikenang kesetiaannya terhadap wihara Ekayana Arama


Sena, setelah prosesi penguburan sang induk, kembali ke meja tempat peristirahatan sang induk terakhir kalinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar