Mengutip data dari berbagai sumber, termasuk unikgaul.com, saat ini terdapat enam festival yang unik dan menarik, namun selalu berakhir dengan keadaan yang membuat pesertanya menjadi kotor, lokasinya menjadi amat berantakan, bahkan menimbulkan kebisingan luar biasa. Dan yang mengejutkan, wisatawan pun terlibat dalam acara "mengerikan" ini. Apakah keenam festival itu? Ini dia :
1. La Tomata Festival
Festival ini diselenggarakan setiap Rabu terakhir di bulan Agustus, dan dilakukan selama sepekan. Lokasinya di kota Bunol, Valencia, Spanyol. Sekitar 30 km dari Mediterania. unikgaul.com
Festival ini bermula ketika pada 1945 di kota itu diselenggarakan parade gigantes y cabezudos yang diikuti para pemuda setempat. Parade yang diselenggarakan di Plaza del Pueblo, alun-alun Kota Bunol ini, mempertontonkan aksi "adu jotos" para pemuda itu. Saat parade berlangsung, di dekatnya ada sayuran dengan tomat di antaranya. Tanpa pikir panjang, para peserta itu mengambil tomat dan melemparkannya satu sama lain. Parade pun kacau balau, sehingga polisi harus turun tangan menghentikannya. Namun peristiwa itu justru menjadi inspirasi warga kota, maka lahirlah Tomatina Festival.
unikgaul.com
Festival ini bermula ketika pada 1945 di kota itu diselenggarakan parade gigantes y cabezudos yang diikuti para pemuda setempat. Parade yang diselenggarakan di Plaza del Pueblo, alun-alun Kota Bunol ini, mempertontonkan aksi "adu jotos" para pemuda itu. Saat parade berlangsung, di dekatnya ada sayuran dengan tomat di antaranya. Tanpa pikir panjang, para peserta itu mengambil tomat dan melemparkannya satu sama lain. Parade pun kacau balau, sehingga polisi harus turun tangan menghentikannya. Namun peristiwa itu justru menjadi inspirasi warga kota, maka lahirlah Tomatina Festival.
unikgaul.com
Jika Anda ingin ikut terlibat, jangan lupa siapkan pakaian ganti dan obat-obatan, karena festival ini akan membuat sekujur tubuh Anda "berdarah" karena dilempari tomat. Bahkan tak sedikit peserta yang terluka akibat jalanan di lokasi festival yang menjadi licin.
2. Holi Festival
Festival ini diselenggarakan di awal musim semi hingga selama 16 hari oleh umat Hindu di India, Bangladesh, Pakistan, dan Nepal. Di India, tahun ini Holi Festival diselenggarakan pada bulan Maret.
Holi Festival berakar dari kisah dalam agama Hindu, dimana dalam Vaishnavism disebutkan kalau ada seorang raja setan yang agung yang diberi anugerah oleh Dewa Brahma, sehingga tak dapat mati. Namanya Hiranyakasipu. Karena anugerah ini, Hiranyakasipu menjadi sombong. Dia meminta semua umat Hindu agar tak lagi menyembah dan menghormati dewa-dewa, namun harus menyembah dan hormat kepadanya.unikgaul.com
Holi Festival berakar dari kisah dalam agama Hindu, dimana dalam Vaishnavism disebutkan kalau ada seorang raja setan yang agung yang diberi anugerah oleh Dewa Brahma, sehingga tak dapat mati. Namanya Hiranyakasipu. Karena anugerah ini, Hiranyakasipu menjadi sombong. Dia meminta semua umat Hindu agar tak lagi menyembah dan menghormati dewa-dewa, namun harus menyembah dan hormat kepadanya.unikgaul.com
Prahlada, anak Hiranyakasipu, menolak kesombongan ayahnya itu, dan tetap memuja Dewa Wishnu. Hiranyakasipu marah sekali. Apalagi karena meski telah dihasut dan diancam, Prahlanda tetap menyembah Wishnu.unikgaul.com
Hiranyakasipu kemudian mencoba membunuh anaknya itu dengan beragam cara, termasuk dengan meracuni dan membuatnya diinjak-injak gajah, namun tak berhasil. Ia lalu meminta Holika, adiknya yang juga tak bisa mati, untuk memangku Prahlada di atas tumpukan kayu yang akan dibakar. Tujuannya, tentu, akan membakar tubuh Prahlada, sehingga anaknya itu tewas. Namun yang justru terjadi adalah, api membakar Holika hingga tewas, sementara Prahlada tetap hidup. "Pengorbanan" Holikah inilah yang kemudian diapresiasi melalui Festival Holi.unikgaul.com
Semula, Festival Holi hanya dirayakan oleh umat Hindu, namun setelah perayaan ini dijadikan sebagai salah satu objek wisata, pesertanya yang bisa mencapai ribuan orang tak lagi hanya umat Hindu, tapi juga wisatawan.
Dalam festival ini, peserta saling melemparkan bubuk berwarna-warni, sehingga warna tubuh mereka menjadi aneh karena memiliki banyak warna. Seru memang, tapi membuat mereka menjadi kotor. Begitupula lokasi dimana festival diselenggarakan.
3. La Batalla Festival
Festival ini diselenggaralan di Kota Haro di kawasan Rioja, Spanyol utara, pada hari Santo Pelindung San Pedro pada 29 Juni. Dikenal juga dengan nama Battle of Wine. unikgaul.com
Festival yang dimulai pukul 07:00 pagi melibatkan para orang tua dan anak muda yang diwajibkan mengenakan kemeja atau kaos putih yang dilengkapi syal merah. Selain itu, mereka juga wajib membawa kendi, botol, dan jenis wadah yang lain yang telah diisi anggur merah.
Festival ini dipimpin oleh walikota Haro yang duduk di atas kuda. Setelah acara dibuka, peserta yang berjumlah ratusan, bahkan ribuan orang, menumpahkan anggur yang mereka bawa ke tubuh peserta lain hingga anggur yang mereka bawa tak bersisa. Tentu, mereka menjadi basah kuyup dan warna pakaian yang dikenakan pun berubah kemerahan. Acara diakhiri dengan berdansa, makan bersama, dan minum anggur.
4. Pillow Festival
Festival ini diselenggarakan setiap April di Amsterdam, Brasil, London dan Shanghai. Pesertanya berkumpul di sebuah lokasi dengan masing-masing satu bantal di tangan. Begitu acara dimulai, para peserta saling memukul dengan bantal yang mereka bawa.
Pukulan harus kuat dan berulang-ulang hingga bantal seobek dan isinya berhamburan mengotori pakaian peserta dan lokasi festival.
Pukulan harus kuat dan berulang-ulang hingga bantal seobek dan isinya berhamburan mengotori pakaian peserta dan lokasi festival.
5. Tintamarre Festival
Festival yang diselenggarakan setiap Agustus di Kanada ini tidak membuat peserta dan lokasi tempat festival diselenggarakan menjadi kotor, namun membuat mereka dan juga para penontonnya mengalami kebisingan yang sangat akibat alat bebunyian yang digunakan.
Tintamarre berasal dari tradisi rakyat Kanada keturunan Acadian pada pertengahan abad 20, dan diselenggarakan untuk merayakan The National Acadian Day. Konon, festival ini terinsiprasi oleh tradisi kuno rakyat Perancis, karena tintamarre sendiri dalam bahasa Perancis berarti Acadian yang berarti "bunyi berdering" atau "din".
Selama festival, peserta berdandan dan melukis wajah mereka sedemikian rupa, sehingga mirip badut atau karakter-karakter kocak dan aneh lainnya. Selain itu, mereka membawa peluit, gergaji, alat musik dan alat-alat lain yang dapat menimbulkan suara bising.
Bagi Anda yang tak suka kebisingan, festival ini mungkin memuakkan. Tapi bila Anda yang menyukai hal-hal yang seru, festival ini bisa menjadi salah satu alternatif objek liburan Anda.
Tintamarre berasal dari tradisi rakyat Kanada keturunan Acadian pada pertengahan abad 20, dan diselenggarakan untuk merayakan The National Acadian Day. Konon, festival ini terinsiprasi oleh tradisi kuno rakyat Perancis, karena tintamarre sendiri dalam bahasa Perancis berarti Acadian yang berarti "bunyi berdering" atau "din".
Selama festival, peserta berdandan dan melukis wajah mereka sedemikian rupa, sehingga mirip badut atau karakter-karakter kocak dan aneh lainnya. Selain itu, mereka membawa peluit, gergaji, alat musik dan alat-alat lain yang dapat menimbulkan suara bising.
Bagi Anda yang tak suka kebisingan, festival ini mungkin memuakkan. Tapi bila Anda yang menyukai hal-hal yang seru, festival ini bisa menjadi salah satu alternatif objek liburan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar