Rabu, 14 November 2012

7 Kebiasaan Buruk Orang Indonesia yang Mengganggu Kesehatan

al yang sifatnya sepele sering diabaikan, meski sebenarnya bisa sangat mengganggu kesehatan. Kebiasaan-kebiasaan sepele seperti pipis sembarangan hingga bersin tidak tutup hidung masih banyak dilakukan khususnya oleh orang Indonesia.

Kebiasaan-kebiasaan yang sering dianggap sepele oleh orang Indonesia namun sebenarnya sangat mempengaruhi kesehatan orang lain yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari .

1. Meludah atau buang dahak sembarangan


 Berbagai jenis kuman penyakit bisa menular melalu droplet atau bercak dahak. Kebiasaan meludah dan membuang dahak sembarangan bisa menyebarkan kuman tersebut ke sekitar.

Sayangnya meludah sembarangan masih sering dilakukan orang Indonesia, sampai-sampai harus dipasang peringatan di tempat-tempat umum seperti lapangan futsal. Nenek-nenek yang suka mengunyah sirih juga sering meludah sembarangan dan meninggalkan bekas berwarna merah di mana-mana.



2. Buang sampah sembarangan


 
Di tempat umum, tidak jarang ditemui orang dengan cueknya meninggalkan sampah begitu saja meski tersedia tempat sampah di dekatnya. Sampah yang membusuk akan dihinggapi lalat dan serangga lain, yang kemudian akan menyebarkan kuman-kuman penyebab penyakit di lingkungan sekitarnya.


3. Pipis sembarangan



Urine normal seharusnya steril. Namun seperti dikutip dari WebMD, air kencing juga bisa mengandung bakteri atau jamur dan bisa menular ke mana-mana ketika ada orang pipis sembarangan.

Masalahnya, terbatasnya fasilitas toilet umum sering membuat beberapa warga, khususnya laki-laki, enggan menahan hasrat kencing terlalu lama. Begitu ada tempat yang agak terhalang, misalnya di belakang mobil parkir, langsung saja buka celana dan pipis di tempat itu.



4. Bersin tidak tutup hidung



Saat bersin, seseorang bisa melontarkan partikel-partikel dahak dengan kecepatan mencapai 100 mil perjam. Seperti dikutip dari Howstuffworks, berbagai kuman yang mungkin ada dalam dahak bisa menyebar dengan sangat cepat ke orang-orang di sekitarnya.

Saat berada di tempat umum, tak jarang dijumpai orang bersin tidak menutup hidung dan mulut. Agar saat bersin kumannya tidak menyebar, mulut dan hidung harus ditutup di tissue atau jika tidak ada maka sebaiknya diarahkan ke kain lengan baju.



5. Buang lendir batuk pilek sembarangan



Tissue yang berserakan sering berisi ingus atau dahak yang dikeluarkan dari hidung seseorang saat pilek. Seharusnya sampah tersebut dibuang di tempat khusus, namun banyak yang malas melakukannya.

Tissue bekas berisi ingus atau dahak bisa menyebarkan kuman-kuman penyebab infeksi meski sudah dilipat sampai rapat. Daripada dibuang sembarangan dan membahayakan orang lain, tidak ada salahnya untuk mengantonginya sampai menemukan tempat sampah yang tertutup.



6. Tidak cuci tangan sebelum makan



Cuci tangan merupakan 1 poin tersendiri dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sayang banyak yang abai karena merasa tangannya masih bersih meski habis menyentuh benda-benda yang sering dihinggapi kuman misalnya gagang pintu.

"Penyebab kematian utama anak-anak akibat infeksi karena kontak langsung seperti diare dan influenza, tapi dengan mengubah perilaku seperti rajin cuci tangan bisa membantu mengurangi penyakit infeksi," kata dr Kirana Pritasari, MQIH dari Kementerian Kesehatan RI beberapa waktu lalu.



7. Buang permen karet sembarangan



Sampah permen karet bisa menjadi masalah kesehatan karena pasti ada cairan tubuh seseorang misalnya air liur yang menempel di sana. Ratusan jenis bakteri penyebab penyakit bisa menempel pada sampah permen karet.

Cara membuang sampah permen karet adalah memasukkannya kembali ke bungkusnya, dilipat lalu dimasukkan tempat sampah. Namun dalam kenyataannya, banyak ditemukan sampah permen karet ditemukan menempel di bawah meja, kursi dan bahkan tiang listrik atau tempat untuk berpegangan di halte bus.|      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar