Menggigiti kuku, buang gas dan meludah sering dianggap sebagai kebiasaan buruk dan jorok. Tapi tahukah Anda, kebiasaan ini ternyata bisa menjadi hal yang baik untuk kesehatan? Ini alasannya, seperti dikutip dari Daily Mail.
1. Menggigiti Kuku
Kebiasaan buruk ini bisa menjadi baik bagi kesehatan, menurut Dr Hilary Longhurst, seorang spesialis imunologi. Ia menjelaskan asal tangan tidak terlalu kotor, bakteri yang masuk ke tubuh lewat mulut saat menggigiti kuku bisa meningkatkan sistem imun. Sistem pertahanan tubuh ini mempunyai memori dan bisa 'mencatat' bagaimana caranya melawan bakteri jika suatu saat datang lagi.
Ketika bakteri masuk tubuh untuk kedua kalinya, sistem imun akan mengingat lagi memorinya dan melepaskan senjata --disebut lymphocytes-- yang tahu bagaimana cara melawannya. Jadi meskipun perannya kecil, mengigiti kuku juga berkontribusi terhadap ketahanan tubuh. Sama halnya seperti mengupil. Hanya saja jangan lakukan kebiasaan ini terlalu sering dan dalam keadaan tangan sangat kotor, misalnya sehabis memegang daging mentah, lumpur atau debu.
2. Buang Gas
Buang gas mungkin dianggap jorok, tapi penting untuk tubuh mengeluarkan angin. "Kita buang gas ada alasannya. Gas terdapat di dalam usus dan harus dikeluarkan," ujar Dr Nick Read, spesialis kesehatan pencernaan.
Sebagian besar gas berasal dari fermentasi protein dan karbohidrat. Umumnya terbentuk sekitar enam jam setelah makan. Jadi jika makan pada pukul 7 malam, maka di pukul 2 dini hari biasanya Anda akan merasakan perut agak kembung di bagian bawah. Itu menandakan sedang terjadi pembentukan gas dalam perut.
Melepaskan gas akan meredakan rasa sakit dan kembung, terutama bila perut Anda cenderung sensitif. Jadi sebisa mungkin, sebaiknya Anda tidak menahannya ketika ingin buang gas. Apabila ada di tengah meeting atau pertemuan resmi, tidak ada salahnya meminta izin untuk keluar sebentar. Karena menahan gas keluar bisa memicu sakit perut.
3. Membuat Persendian Jari-jari Berkeretak
Saat lelah atau mengantuk, biasanya kita akan memeretakkan jari-jari sehingga menimbulkan suara seperti tulang retak. Suara itu mungkin membuat orang yang mendengarnya ngilu, tapi sebenarnya tidak ada efek yang membahayakan dengan melakukan kebiasaan ini. Justru membuat sendi-sendi jari lebih fleksibel.
"Ada mitos kalau melakukan ini bisa melemahkan sendi-sendi. Tapi ternyata tidak ada efeknya. Sebuah studi yang dilakukan pada sejumlah kelompok responden selama lima tahun tidak menunjukkan adanya gejala arthritis karena kebiasaannya memeretakkan jari. Sendi jari mereka sama sehatnya dengan orang yang tidak punya kebiasaan tersebut," urai Dr Chris Edwards, konsultan rheumatologist di Rumah Sakit Southampton General.
Suara retak itu datang dari cairan yang melapisi setiap persendian di jari tangan. Ketika diregangkan, suara retak akan membuat sendi lebih fleksibel. Itu sebabnya kenapa Anda merasa jari-jari lebih nyaman dan lemas setelah melakukannya.
4. Meludah
Kebiasaan meludah memang tidak baik dan bisa membuat orang jijik. Jika Anda melakukannya di jalan atau bus umum. Tapi meludah termasuk kebiasaan yang sehat apabila dilakukan saat berolahraga atau fitnes, karena membantu Anda lebih mudah bernapas.
Dalam aktivitas normal, manusia bernapas lewat hidung. Udara saat masuk melalui hidung menjadi hangat dan lembab, memungkinkan tubuh menyerap lebih banyak oksigen dengan lebih efisien. Namun saat beraktivitas fisik, kita cenderung mengambil napas lebih panjang dan dalam lewat mulut untuk menghirup sebanyak mungkin udara ke dalam tubuh.
"Tapi udara ini tidak dihangatkan atau dilembabkan seperti ketika bernapas lewat hidung. Ketika udara masuk dalam keadaan dingin akan membuat tenggorokan kering dan mendorong sel untuk melindunginya dengan memproduksi lebih banyak air liur," ujar dokter olahraga Dr John Dickinson.
Terlalu banyak produksi air liur akan mengganggu ritme pernapasan sehingga Anda perlu banyak meludah. Hal ini banyak dilakukan oleh para pelari untuk mengatur napasnya tetap stabil.
Kebiasaan buruk ini bisa menjadi baik bagi kesehatan, menurut Dr Hilary Longhurst, seorang spesialis imunologi. Ia menjelaskan asal tangan tidak terlalu kotor, bakteri yang masuk ke tubuh lewat mulut saat menggigiti kuku bisa meningkatkan sistem imun. Sistem pertahanan tubuh ini mempunyai memori dan bisa 'mencatat' bagaimana caranya melawan bakteri jika suatu saat datang lagi.
Ketika bakteri masuk tubuh untuk kedua kalinya, sistem imun akan mengingat lagi memorinya dan melepaskan senjata --disebut lymphocytes-- yang tahu bagaimana cara melawannya. Jadi meskipun perannya kecil, mengigiti kuku juga berkontribusi terhadap ketahanan tubuh. Sama halnya seperti mengupil. Hanya saja jangan lakukan kebiasaan ini terlalu sering dan dalam keadaan tangan sangat kotor, misalnya sehabis memegang daging mentah, lumpur atau debu.
2. Buang Gas
Buang gas mungkin dianggap jorok, tapi penting untuk tubuh mengeluarkan angin. "Kita buang gas ada alasannya. Gas terdapat di dalam usus dan harus dikeluarkan," ujar Dr Nick Read, spesialis kesehatan pencernaan.
Sebagian besar gas berasal dari fermentasi protein dan karbohidrat. Umumnya terbentuk sekitar enam jam setelah makan. Jadi jika makan pada pukul 7 malam, maka di pukul 2 dini hari biasanya Anda akan merasakan perut agak kembung di bagian bawah. Itu menandakan sedang terjadi pembentukan gas dalam perut.
Melepaskan gas akan meredakan rasa sakit dan kembung, terutama bila perut Anda cenderung sensitif. Jadi sebisa mungkin, sebaiknya Anda tidak menahannya ketika ingin buang gas. Apabila ada di tengah meeting atau pertemuan resmi, tidak ada salahnya meminta izin untuk keluar sebentar. Karena menahan gas keluar bisa memicu sakit perut.
3. Membuat Persendian Jari-jari Berkeretak
Saat lelah atau mengantuk, biasanya kita akan memeretakkan jari-jari sehingga menimbulkan suara seperti tulang retak. Suara itu mungkin membuat orang yang mendengarnya ngilu, tapi sebenarnya tidak ada efek yang membahayakan dengan melakukan kebiasaan ini. Justru membuat sendi-sendi jari lebih fleksibel.
"Ada mitos kalau melakukan ini bisa melemahkan sendi-sendi. Tapi ternyata tidak ada efeknya. Sebuah studi yang dilakukan pada sejumlah kelompok responden selama lima tahun tidak menunjukkan adanya gejala arthritis karena kebiasaannya memeretakkan jari. Sendi jari mereka sama sehatnya dengan orang yang tidak punya kebiasaan tersebut," urai Dr Chris Edwards, konsultan rheumatologist di Rumah Sakit Southampton General.
Suara retak itu datang dari cairan yang melapisi setiap persendian di jari tangan. Ketika diregangkan, suara retak akan membuat sendi lebih fleksibel. Itu sebabnya kenapa Anda merasa jari-jari lebih nyaman dan lemas setelah melakukannya.
4. Meludah
Kebiasaan meludah memang tidak baik dan bisa membuat orang jijik. Jika Anda melakukannya di jalan atau bus umum. Tapi meludah termasuk kebiasaan yang sehat apabila dilakukan saat berolahraga atau fitnes, karena membantu Anda lebih mudah bernapas.
Dalam aktivitas normal, manusia bernapas lewat hidung. Udara saat masuk melalui hidung menjadi hangat dan lembab, memungkinkan tubuh menyerap lebih banyak oksigen dengan lebih efisien. Namun saat beraktivitas fisik, kita cenderung mengambil napas lebih panjang dan dalam lewat mulut untuk menghirup sebanyak mungkin udara ke dalam tubuh.
"Tapi udara ini tidak dihangatkan atau dilembabkan seperti ketika bernapas lewat hidung. Ketika udara masuk dalam keadaan dingin akan membuat tenggorokan kering dan mendorong sel untuk melindunginya dengan memproduksi lebih banyak air liur," ujar dokter olahraga Dr John Dickinson.
Terlalu banyak produksi air liur akan mengganggu ritme pernapasan sehingga Anda perlu banyak meludah. Hal ini banyak dilakukan oleh para pelari untuk mengatur napasnya tetap stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar