Senin, 01 Juli 2013

7 Gangguan Budaya Paling Aneh di Dunia

Fenomena gangguan mental, jiwa, dan atau kesurupan terjadi di berbagai belahan dunia, dianggap sebagai sindrom budaya latah karena tidak terjadi pada satu orang melainkan kelompok, ataupun regional. Seperti 7 gangguan budaya yang dijelaskan secara singkat di bawah ini: 

1. Saora Disorder

 Diantara Suku Saora yang mendiami wilayah bagian Orissa di India, para pemuda dan pemudinya terkadang memperlihatkan sebuah perlilaku abnormal, yang para ahli kejiwaan dari Barat menyebutnya sebagai gangguan mental. Mereka menangis, tertawa dalam waktu yang tidak ditentukan, kehilangan ingatan, pingsan, dan bahkan merasa seperti digigit ribuan semut. Gangguan ini biasanya menyerang para pemuda dan perempuan muda dewasa yang tidak tertarik untuk menjalani kehidupan normal dalam suku mereka yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani.Berdasarkan kepercayaan mereka, perilaku tersebut menandakan bahwa seseorang sedang didekati oleh mahluk supranatural untuk dinikahi.


2. Sindrom Couvade

Sindrom ini dialami oleh pria yang pasangannya sedang hamil dan mendekati masa kelahiran bayinya. Calon ayah yang mengalami sindrom ini akan merasakan pengalaman kehamilan sang calon ibu. Rasa sakit melahirkan, diasingkan pasca melahirkan, pembatasan makanan dan melakukan hubungan intim. Bahkan kasus ekstrimnya adalah ketika sindrom ini mampu merubah bentuk badan si calon ayah, terlihat seperti seorang perempuan hamil tujuh bulan.


3. Grisi Siknis (Penyakit Gila)

Dalam bahasa Inggris disebut dengan “Crazy Sickness”, atau penyakit gila, merupakan penyakit menular, sebuah sindrom latah yang mendominasi penduduk Desa Miskito di Amerika tengah bagian timur, Nicaragua, dan terutama menyerang perempuan muda 15-18 tahun. Selama dalam  keadaan sakit gila tersebut, si penderita akan tidak sadarkan diri, jatuh ke tanah, kemudian melarikan diri. Namun sebelum terjadi serangan tersebut, si penderita akan mengalami sebuah gejala yang ditandai oleh, sakit kepala, pusing, gelisah, mual, marah yang tak beralasan dan atau ketakutan. Dikatakan menular karena biasanya si penderita akan menyebutkan nama seseorang yang ada di sekitarnya, dan terinfeksi.


4. Hantu Kegilaan (Ghost Sickness)

Hantu kegilaan, atau dalam bahasa Inggris, merupakan sindrome budaya “latah” yang dihubung-hubungkan dengan roh orang mati ataupun sekarat oleh suku asli Amerika. Juga dihubungkan dengan ilmu sihir. Diidentikan dengan gangguan pskosis masyarakat Navajo asli. Secara umum gejala gangguan mental ini dicirikan oleh hilangnya gairah hidup, perasaan tercekik (sesak nafas), mimpi buruk berulang-ulang dan perasaan terancam.


5. Gurumba

Gurumba berarti orang liar, gila, dan biasa terjadi pada pria yang sudah menikah. Ketika seorang lelaki mengalami kondisi keliaran ini, maka ia akan melakukan perbuatan mencuri barang tetangganya, mengambil barang yang dianggapnya berharga padahal sebaliknya. Ia lalu berlari menuju hutan untuk beberapa hari tak kembali. Namun ia kembali dalam keadaan seperti tidak terjadi apa, dan bahkan barang yang dicurinya pun tidak dibawanya serta. Si penderita terlihat hiperaktif dan kikuk berbicara terbata-bata. Peristiwa ini terjadi di negara Nugini.


6. Koro


Koro adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan delusi penyusutan penis dan retraksi ke dalam tubuh, disertai dengan panik dan takut mati. Khayalan ini berakar pada metafisika China dan praktek-praktek budaya.Kelainan ini terkait dengan keyakinan bahwa tindakan seksual yang tidak sehat atau abnormal (seperti seks dengan pelacur, masturbasi, atau bahkan emisi nokturnal) mengganggu yin / ekuilibrium yang diduga ada ketika suami berhubungan seks dengan istrinya, yaitu selama "normal hubungan seksual. "Koro juga diduga ditularkan melalui makanan. Pada tahun 1967, terjadi epidemi koro di Singapura setelah surat kabar melaporkan kasus koro karena makan daging babi yang berasal dari babi yang telah diinokulasi terhadap demam babi. Tidak hanya penjualan daging babi turun, tetapi ratusan kasus koro diikuti.


7. Windigo


Wendigo Psikosis adalah gangguan mental di mana seseorang sangat haus daging manusia dan berpikir mereka berubah menjadi kanibal (meskipun kelimpahan makanan sehat yang tersedia). Tanggapan yang paling umum di antara masyarakat Aborigin di mana Wendigo psikosis yang paling lazim, adalah menyembuhkan upaya oleh penyembuh asli tradisional atau dokter Barat. Dalam kasus-kasus yang tidak biasa ketika upaya ini gagal, dan penderita Wendigo mulai baik mengancam orang di sekitar mereka atau untuk melakukan kekerasan atau anti-sosial, mereka kemudian dieksekusi umumnya. Sementara beberapa telah membantah adanya gangguan ini, ada beberapa saksi mata yang kredibel, baik oleh masyarakat aborigin dan oleh orang Barat, yang membuktikan bahwa Wendigo psikosis adalah fenomena sejarah faktual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar