Ada dua jenis olahraga yang bisa kita jalani, yakni olahraga prestasi atau olahraga rekreasi. Olahraga prestasi tentu saja dilakukan para profesional yang bertujuan melahirkan prestasi. Untuk itu rutinitas dan latihan keras harus dijalani oleh mereka yang memilih olahraga prestasi. Sementara olahraga rekreasi merupakan olahraga ringan yang bisa kita lakukan kapan saja, dan tujuannya bukan untuk mencapai prestasi, melainkan kesehatan jasmani dan rohani. Beberapa olahraga rekreasi yang biasa kita lakukan adalah jalan kaki, jogging, senam pagi, atau berenang bersama keluarga.
Walaupun olahraga merupakan aktivitas yang bisa menyehatkan jasmani dan rohani. Namun, tidak bisa dilakukan sembarangan. Untuk melakukannya, perlu tata cara atau aturan yang harus dijalani, terutama untuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh kita. Seberapa sering olahraga itu harus dilakukan, atau seberapa berat beban olahraga yang harus tubuh kita terima.
Jika saja olahraga dilakukan berlebihan, bukan manfaat yang akan diterima tubuh kita, melainkan bahaya yang mengincar. Bahaya apa yang akan kita alami jika melakukan olahraga berlebihan? Berikut unikgaul.com merangkum 5 bahaya olahraga:
1. Akibatkan Amenorrhea
Ternyata olahraga tidak hanya mendatangkan kesehatan, apalagi jika dilakukan berlebihan, terutama pada wanita. Karena struktur tubuh dari wanita cenderung lebih lemah dibanding pria pada umumnya, maka kadar olahraga yang dilakukan juga tidak bisa disamakan dengan kaum pria. Karena akibat olahraga berlebihan yang dilakukan wanita akan berakibat fatal bagi kesehatannya.
Salah satu akibat dari olahraga berlebihan pada wanita, yakni terserang Amenorrhea, atau periodisasi datang bulan yang tidak teratur. Ini biasanya berkaitan langsung dengan kondisi tubuh, baik kelelahan atau kondisi hormon yang berlebihan yang dimiliki seorang wanita. Bahaya lainnya jika wanita terkena Amenorrhea bisa mendatangkan reproduksi yang serius. Selain itu bisa bisa menyebabkan kerapuhan tulang lebih awal. Sedangkan pada wanita muda, olahraga berlebihan juga bisa menunda pubertas. unikgaul.com
Dampak lainnya jika olahraga dilakukan berlebihan, yakni mengalami insomnia, lesu dan mudah lelah. Walaupun kondisi serupa bisa terjadi pada kaum pria. Namun, yang lebih mudah terserang adalah para wanita, karena performa fisiknya lebih cepat menurun. Jadi alangkah lebih baik jika akan melakukan olahraga dengan porsi lebih banyak didampingini instruktur olahraga atau para ahli. Jangan sampai tujuan olahraga untuk mendatangkan kesehatan malah berakibat buruk bagi tubuh kita.
2. Pembekuan Darah
Salah penafsiran jika melakukan olahraga dalam intensitas tinggi akan lebih efektif membakar lemak masih sering terjadi. Padahal olahraga berlebihan bisa mendatangkan sejumlah masalah, salah satunya pembekuan darah yang akibatnya bisa mengancam nyawa seseorang. Seperti yang dialami Danielle Yalop asal Manchester, Inggris. Karena menjalani olahraga berlebihan, Yalop harus menjalani operasi pengangkatan tulang rusuk setelah menderita pembekuan darah, atau Deep Vein Thrombosis. Pembekuan darah yang bisa menyumbat arteri dan menyebabkan kematian.
Yalop yang bekerja di bagian marketing biasa berolahraga di pusat kebugaran lima kali dalam seminggu. Ia pertama kali menyadari ada sesuatu yang tidak beres saat melihat pembengkakkan di bagian bawah lengannya. Setelah dua hari, bengkak tersebut tidak hilang. Ia lantas memeriksakan diri ke dokter, dan diketahui Yaloop terkena Deep Vein Thrombosis atau DVT. Dokter yang melakukan pemeriksaan akhirnya memberi obat pengencer darah dan melakukan operasi pengangkatan rusuk agar tekanan pada pembuluh arteri berkurang.
DVT sebenarnya lebih banyak diderita penumpang pesawat dalam penerbangan yang panjang. Namun, menurut dokter, Mo Baguneid, Yalop menderita DVT karena olahraga berat yang dilakukannya. Bahaya utama dari bekuan darah adalah jika sebagian bekuan itu terlepas dan ikut dalam aliran darah, kemudian menyumbat pembuluh darah. Dan jika berkuan itu tersangkut di paru mengakibatkan emboli paru. Sementara jika terbawa dan bersarang di otak, bisa memicu stroke.
Dan lebih parahnya menurut Beguneid, kasus DVT semakin sering ditemukan, dan sebagian besar dialami mereka yang melakukan olahraga angkat beban. Untuk itu Baguneid menyarankan pada siapa saja agar olahraga dilakukan secara bertahap dan sesuai kemampuan tubuh. unikgaul.com
3. Sebabkan Anoreksia
Hasil penelitian terbaru International Journal of Eating Disorder ditemukan, dari 336 wanita anoreksia, lebih dari separuhnya akibat berolahraga berlebihan. Padahal laporan dari cardiology reviewmencatat, bahwa anoreksia dan bulimia paling banyak menimbulkan kematian. Para peneliti mendefinisikan olahraga berlebihan adalah jika berlatih tiap hari lebih dari tiga jam, obsesif dengan aktivitas fisik yang bisa mengintervensi aspek lain, atau tetap berolahraga walaupun sedang cedera atau sakit.
Salah seorang yang pernah mengalami anoreksia karena melakukan olahraga berlebihan, yakni Peach Friedman, seorang pelatih dari Sacramento, California dan juru bicara National Eating Disorders Association. Ketika masih kuliah, Friedman terobsesi memiliki tubuh selangsing model dan bintang film, Cameron Diaz.
Lantas seorang terapis menyarankan agar Friedman berolahraga. Awalnya saran tersebut berhasil. Namun, semakin lama jika tidak berolahraga, Friedman merasa tidak nyaman dan cemas sehingga ia menjadi lebih sering berolahraga, sedangkan makanan yang dikonsumsi rendah kalori, lantaran obsesi bertubuh langsing.
Menurut Kate Bruno, seorang terapis gizi dari Charlottesville, Virginia yang memberi konseling untuk Friedman, perempuan memang lebih rentan mengalaminya, karena kecenderungan obsesif pada olahraga. Bahkan hasil penelitian pada 2004 yang diterbitkan Journal of American College Healthmenemukan 22 persen dari 257 mahasiswi punya kecenderungan tergantung pada olahraga. Mereka berolahraga hingga enam jam atau lebih, dan rutinitas tersebut mendekati kategori patologis.
4. Mengganggu Kesuburan Wanita
Bahaya akibat berolahraga berlebihan juga ditemukan oleh Norwegian University of Science and Technology melalui sebuah studi yang dilakukannya. Hasilnya ditemukan olahraga berlebihan bisa merusak kesuburan wanita. Gangguan kesuburan ini terjadi setelah wanita melakukan olahraga tiga kali lipat dibanding orang-orang yang melakukan olahraga normal. unikgaul.com
Studi ini merupakan lanjutan dari studi Universitas Harvard yang menemukan fakta bahwa atlet yang aktif seringkali mengalami gangguan siklus menstruasi atau datang bulan dan hormonal. Data lain menunjukan bahwa wanita yang sering melakukan aerobik mengalami penurunan 30 persen kelahiran hidup setelah in vitro fertilization.
Dokter spesialis reproduksi dan endokrinologi di Illinois, dokter Eve Feinberg menyatakan, bahwa olahraga secukupnya sangat penting dalam menjaga kesehatan wanita. Kualitas olahraga harus didahulukan dibanding kuantitas. Untuk itu bagi mereka yang sudah terjangkit kecanduan olahraga, ada baiknya mulai berkonsultasi dengan para ahli, agar olahraga yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi tubuh.
5. Memperbesar Jantung
Bahaya olahraga berlebihan yang terakhir, yakni berpotensi memperbesar jantung. Menurut para ahli kesehatan, olahraga yang sifatnya rekreasi atau prestasi bukan hanya bisa mendatangkan cedera otot, tapi juga berpotensi memperbesar jantung. Terutama pada latihan beban yang berlebihan. Pada saat mengangkat beban, biasanya kita akan menahan nafas, sementara menahan nafas saat mengangkat beban membuat udara tidak bisa ke luar dari jantung, dan pada saat itulah jantung akan membesar.
Ketika kita masih aktif berolahraga, pembesaran jantung tidak akan membeir efek apapun, apalagi jika olahraga tersebut masih dilakukan secara rutin. Efek jantung membesar baru terasa ketika kita sudah menghentikan rutinitas berolahraga, jantung yang besar akan seperti rumah kosong tak berpenghuni. Jadi, kurang berfungsi dan akan cepat lelah. Konsekuensi yang harus dilakukan akan jantung besar kembali berfungsi normal, harus tetap berolahraga. unikgaul.com
Seperti olahraga lainnya, jika kita ingin menjalankan aktivitas olahraga yang berada di luar kemampuan tubuh, alangkah lebih baik jika dilakukan di bawah pengawasan para ahli, atau memiliki instruktur khusus. Jika tidak, resiko seperti pembesaran jantung akan mengintai Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar